Na
Na yang sedang berada di luar parkiran sendirian melihat ada sebuah
motor yang akan menabraknya. Yoon Sung yang mengetahui bahwa itu adalah
ayahnya, segera memecahkan kaca pintu dan keluar melindungi Na Na. Jin
Pyo berhenti dan mengeluarkan pistol untuk membunuh Kim Na Na, tapi Yoon
Sung melindungi Kim Na Na. Jin Pyo akhirnya pergi dan tidak jadi
membunuh Kim Na Na.
"Apakah kau baik-baik saja?"tanya Yoon Sung terlihat khawatir.
"Bukankah itu ayahmu?"tanya Kim Na Na.
Yoon Sung tidak menjawabnya dan segera menarik Na Na untuk pulang.
Di mobil Yoon Sung dan Na Na sedang dalam perjalanan pulang.
"Dia
sangat marah tentang apa yang aku lakukan terhadap uang milik Kim Jong
Shik. Aku berlawanan dengan ayahku, aku akan menyelesaikannya dengan
caraku. Untuk melindungi orang yang ada di sekelilingku. Paman Shik
Joong, ibuku dan.....Kau."ujar Yoon Sung
"Berjanjilah padaku satu
hal, jika sesuatu yang berbahaya terjadi padaku lagi jangan datang dan
menolongku. Kita beruntung masih hidup hari ini tapi kita tidak bisa
memprediksi apa yang akan terjadi besok. Aku tidak mau kau dalam bahaya
karenaku"ujar Na Na
"Hentikan jangan bicara apapun"bentak Yoon Sung
"Lee Yoon Sung ssi, kau bisa mati karena aku"ujar Na Na
"Jangan bicarakan itu lagi"bentak Yoon Sung lagi.
Mereka
sampai di rumah Yoon Sung. Yoon Sung marah pada Kim Na Na dan membawa
semua belanjaan mereka dan masuk ke dalam rumah duluan.
Shik Joong
menyambut mereka dan terheran-heran melihat Yoon Sung yang meletakkan
belanjaan begitu saja dan meninggalkan Kim Na Na sendirian. Shik Joong
bertanya pada Na Na apa yang terjadi. Kim Na Na menceritakan apa yang
telah terjadi pada mereka pada saat di supermarket. Shik Joong terkejut
mendengarnya.
Di
rumah Jin Pyo yang sedang membersihkan pistol miliknya. Asisten Jin Pyo
bertanya apa yang akan dilakukan Jin Pyo terhadap Yoon Sung sekarang.
Jin Pyo mengatakan kalau waktu di Golden Triangle, Yoon Sung sangat
marah ketika ada orang yang membunuh ibunya yang telah membesarkannya.
Aku akan membuatnya seperti itu lagi.
Kim Na Na menghampiri Yoon Sung yang sedang berada di kamar.
"Ayo bicara"ujar Kim Na Na
"Apakah kau hanya berfikir tentang dirimu sendiri?"tanya Yoon Sung
"Selama
kau tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja? Kau dalam bahaya, mana
mungkin aku bisa pura-pura tidak mengetahuinya?"lanjut Yoon Sung
"Yoon
Sung, kau adalah orang-orang yang berada dalam perang setiap hari, dan
merasakan kesakitan. Aku mengetahui itu lebih dari pada kau. Bagaimana
kau bisa mengaitkanmu? Bagaimana bisa aku menyuruhmu untuk
melindungiku?"ujar Na Na
"Aku ingin menjadi orang yang bisa kau andalakan dan aku akan menjadi kuat, aku pasti akan melindungimu"gumam Na Na
"Apa yang sebenarnya kau makan hingga kau bisa jadi berani seperti ini?"ujar Yoon Sung mencairkan suasana.
"Kau pasti sedang berfikir kalau akau keren sekarang. Iya kan?"ujar Na Na
"Apa?"tanya Yoon Sung
Na
Na mencandai Yoon Sung dengan berkata kalau Yoon Sung saat ini sedang
berfikir kalau dia memiliki selera yang perempuan yang bagus. Yoon Sung
yang mendengar itu menjadi salah tingkah dan menyuruh Na Na untuk keluar
dari kamarnya.
Kim
Jong Shik mengadakan pres confress, dia mengatakan kalau kejadian
tersebut adalah perampokan. Kim Jong Shik mengatakan kalau City Hunter
sengaja mengambil uang tersebut dan membagikannya kepada siswa untuk
menaikkan popularitasnya. Kim Jong Shik menambahkan kalau dia tidak
pernah menggunakan uang tersebut secara pribadi dan karena tidak percaya
pada bank dan akhirnya menyimpannya di rumah.
Yoon
Sung sedang memasang kamera yang akan digunakan untuk memata-matai Kim
Jong Shik. Na Na datang dan melihatnya. Na Na bertanya kapan Yoon Sung
akan menaruhnya di ruangan Kim Jong Shik. Yoon Sung berkata kalau Na Na
tidak perlu tahu, dan menambahkan kalau Na Na Na ingin melindunginya,
“maka jagalah rumahku”ujar Yoon Sung.
Ketika
Yoon Sung akn pergi dan memasuki mobilnya. Na Na muncul dari kursi
belakang dan pindah ke depan. Na Na menyuruh Yoon Sung untuk segera
berangkat kalau tidak mereka akan terlambat. Yoon Sung melihat Na Na
terkejut.
"Aku tidak tertarik untuk melindungi rumahmu"ujar Na Na
Kim
Jong Shik bicara pada anak buahnya Mark, untuk segera menemukan Kim Na
Na dan Bi Man Deok dan segera membunuh mereka. Kim Jong Shik yakin kalau
mereka mengetahui City Hunter. Mark berkata kalau susah untuk mencarai
Na Na dan Bi Mae Deok karena mereka menghilang tanpa jejak. Kim Jong
Shik berkata kalau kita membunuh mereka, City Hunter pasti akan datang
untuk balas dendam.
Shik
Joong berusaha untuk mencari Lee Kyung Hee, ibu Yoon Sung. Dengan
bertanya pada orang-orang yang mengenal Lee Kyung Hee. Tapi orang
tersebut berkata kalau mereka tidak bertemu sudah lama.
Dua
orang yang biasanya meneliti ruangan Kim Jong Shik kesal, karena mobil
mereka mogok. Yoon Sung mengamati mereka dan segera menelpon mereka
kalau dia adalah karyawan dari Myong Mun universitas dan berkata pada
dua orang tersebut untuk tidak datang hari ini karena Kim Jong Shik
memiliki banyak tamu. Na Na yang melihat Yoon Sung tersenyum.
"Oh, Lee Yoon Sung ssi, kau sangat pandai berakting"ujar Na Na
"Gunakan
ini, kita akan menyelesaikan ini selama dua jam karena Kim Jong Shik
sedang pergi"ujar Yoon Sung sambil menyuruh Na Na menggunakan topi dan
jaket.
Jaksa
Young Joo sedang melihat berita ayahnya. Dia terlihat sedih dan marah.
Asisten Young Joo yang wanita berkata pada Young Joo kalau Kim Na Na
menghilang dan membuatnya khawatir. Young Joo yang mendengarnya
terkejut.
Jang
Pil Jae tiba-tiba datang dan memberitahu kalau kasus City Hunter
diambil alih oleh jaksa lain. Young Joo mendengarnya terkejut dan segera
mennemui atasannya untuk menanyakan alasannya. Atasan Young Joo
mengatakan kalau dia sudah tahu kalau Young Joo adalah putra dari Kim
jong Shik, jadi, karena itu dia memberikan kasus ini pada jaksa lain.
Atasan Young Joo mengatakan kalau dia heran karena anaknya sendiri tidak
tahu kalau ayahnya meyimpan uang sebanyak 200 miliyar won di dalam
rumah.
Na
Na dan Yoon Sung menyamar sebagai orang yang akan meneliti ruangan Kim
Jong Shik. Mereka berdua segera melakukan aksinya, Na Na mencoba
mengalihkan perhatian asisten Kim Jong Shik dengan mengajaknya
mengobrol. Yoon Sung langsung menukar buku yang ada di kantor Kim Jong
Shik dengan buku yang sudah terisi kamera. Setelah selesai, Na Na
meminta ijin pada asisten Kim Jong Shik untuk membeli kopi di bawah,
karena dia haus. Ketika Na Na sedang meminum kopinya, dia terkejut
melihat kedatangan jaksa Young Joo.
Jaksa
Young Joo masuk ke ruangan Kim Jong Shik. Asisten Kim Jong Shik berkata
kalau Kim Jong Shik sedang pergi. Young Joo membalas kalau dia akan
menunggunya. Yoon Sung yang berada di dalam mendengarnya. Young Joo
melihat Yoon Sung yang sedang menyamar sebagai orang yang sedang
meneliti ruanga Kim Jong Shik. Young Joo mengatakan kalau alat yang
digunakan sangat canggih dan tidak bisa terdeteksi. Young Joo mendekat
sambil berusaha melihat Yoon Sung. Tiba-tiba telpon Young Joo bunyi dan
itu dalah telpon dari Na Na.
Na
Na menelpon Young Joo dan berkata kalau dia hanya ingin menitip pesan
pada Young Joo untuk memberitahu asisten Young Joo kalau dia baik-baik
saja dan sedang berada di rumah pamannya. Na Na berpura-pura kalau suara
Yoon Joo putus-putus, Young Joo akhirnya pergi ke luar dan bicara pada
Na Na. Ketika Na Na selesai menelpon Young Joo dia berbalik dan melihat
kedatangan Kim Jong Shik, Na Na berusaha menjauh dan seseorang
menariknya, tidak lain dan tidak bukan adalah Yoon Sung. Yoon Sung
memarahi Na Na karena menyalakan Handphonenya. Yoon Sung khawatir kalau
orang Kim Jong Shik dapat melacak Kim Na Na.
Young
Jo bicara pada ayahnya. Kim Jong Shik masih saja berbohong dengan
mengatakan kalau dia tidak mengetahui apa-apa. Young Joo mendengar itu
menjadi marah. Kim Jong Shik berkata kalau ini adalah universitasnya
yang dia bangun, lalu mengapa dia tidak boleh menggunakan uangnya
sendiri. Kim Young Joo mengatakan tentang insiden yang terjadi pada
orang tua Na Na yang menyebabkan ibu Na Na meninggal dan ayahnya sudah
koma selama 10 tahun. Kim Jong Shik berkata kalau dia sudah melupakan
semuanya tentang itu. Young Joo menanyakan pada Kim Jong Shik tentang
yang terjadi pada Oktober 1983. Kim Jong Shik tidak mejawabnya. Young
Joo berkata pada ayahnya kalau dia benci menjadi anak dari ayahnya, dan
berkata kalau dia tidak bisa melindungi ayahnya lagi.
Na
Na menghampiri Yoon Sung yang sedang melihat rekaman antara Kim Jong
Shik dan Young Joo. Yoon Sung langsung mematikan lapotopnya. Yoon Sung
melihat Na Na dan segera menyuruhnya keluar.
"Aku hanya ingin melihat
jaksa Young Joo melakukan kesepakatan dengan Kim Jong Shik. Apakah dia
terlihat keren ketika dia menghajar Kim Jong Shik?"ungkap Na Na
"Apa kau pikir jaksa itu pegulat?"ujar Yoon Sung menyuruh Na Na keluar.
Jaksa
Young Joo kembali ke kantornya dan menyuruh Jang Pil Jae untuk segera
mencari keberadaan Lee Kyung Hee. Jang Pil Jae mengingatkan Young Joo
kalau kasus City Hunter bukan kasus mereka lagi. Tapi Young Joo berkeras
kalau dia akan tetap menyelidikinya sendiri.
Jaksa
Young Joo menemui tetangga Lee kyung Hee dan menanyakan keberadaanya.
Kedua ibu-ibu tersebut berkata kalau mereka tidak tahu keberadaannya.
Mereka juga mengatakan kalau selama ini Lee Kyung Hee hidup sendiri dan
dia pernah kehilangan anaknya yang berumur satu bulan pada tahun 1983.
Ibu-ibu tersebut menanyakan siapa Young Joo karea baru saja ada seorang
yang juga menanyakan keberadaan dari Lee Kyung Hee.
Lee Yoon Sung berjalan menuju warung milik ibunya dan tidak menemukan apapun. Di bawah jaksa Young Joo melihat Yoon Sung.
"Lee
Yoon Sung dan Lee Kyung Hee sebelumnya pernah melakukan tes darah.
Apakah mungkin Lee Yoon Sung tidak mengetahui keberadaan Lee Kyung Hee
juga? Lee Kyung Kwan dan Seo Yong Hak menggunakan video sebelumnya untuk
mengungkapakan kejahatan mereka"gumam Young Joo mengingat tentang
seorang yang diutus untuk meneliti ruangan Kim Jong Shik.
Jaksa
Young Joo menemui ayahnya dan berkata kalau investigasi akan dilakukan,
jadi jaksa Young Joo berharap kalau ayahnya akan bersika kooperatif dan
tidak beralasan sakit seperti yang lainnya. Tiba-tiba Jang Pil Jae
menelpon Young Joo dan memberitahu tentang keberadaan Lee Kyung Hee.
Young Joo berkata kalau dia akan segera ke sana.
"Kau terlihat kurus sekarang, ayo kita makan malam bersama"ujar Kim Jong Shik
"Aku sibuk"balas Young Joo dan meninggalkan ruangan Kim Jong Shik.
Lee Yoon Sung yang mendengar percakapan Young Joo dan Jang Pil Jae segera menuju tempat tersebut.
Young
Joo menemui seorang biarawati dan meminta tolong pada suster tersebut
jika ada seorang laki-laki datang dan bertanya tentang Lee Kyung Hee
bawa dia ke gereja. Yoon Sung datang dan menanyakan keberadaan Lee Kyung
Hee, biarawati tersebut segera mengantar Yoon Sung ke gereja. Young Joo
bersembunyi di dalam gereja. Yoon Sung merasa ada yang aneh dengan
kelakuan birawati tersebut dan akhirnya dia pergi dan menyuruh Yoon Sung
untuk memberitahu orang yang berada di dalam rumah.
Suster tersebut membuka kan pintu ke di mana Young Joo berada. Insting Yoon Sung merasakan ada yang aneh.
“Pasien
Lee Kyung Hee mempunyai kaki yang sangat lemah, apa dia bisa
beradaptasi dengan baik di sini?”tanya Yoon Sung kepada suster itu.
Dengan gugup, suster itu mengiyakan dan menambahkan sekarang sudah pulih. Yoon Sung langsung tahu ada sesuatu yang mencurigakan.
Di
dalam Young Joo menunggu kedatangan Yoon Sung, alih-alih Yoon Sung yang
datang, suster tersebut mendatangi Young Joo. Seketika Young Joo tahu
Yoon Sung telah pergi. Dia berlari mengejar Yoon Sung, namun sudah
lenyap.
Yoon
Sung tiba di kediamannya, sebelum masuk Young Joo yang telah
mengejarnya menghampiri Yoon Sung. Yoon Sung terlihat sangat kesal,
“Apa ada yang salah?”ujar Yoon Sung tanpa basa basi.
“Dari maka kau pergi?”
“Yang
aku lihat kau begitu penasaran dengan khidupanku! Tapi aku sudah
katakan jika kau ingin menanyai aku, datang setelah ada bukti!”
“Ah, sejak kau ingin aku membawa surat penggeledahan, sepertinya kau telah melakukan kesalahan!”
Yoon
Sung berkilah jika orang dalam tinju terkena pukulan telak satu kali,
maka seharusnya berhenti. Berbeda dengan Young Joo yang sudah ketiga
kalinya mengusik Yoon Sung, tak lelah untuk berhenti. Yoon Sung berniat
pergi, dan berbalik dari Yoon Sung.
“Baju
terkena lumpur”ujar Young Joo tidak mau menyerah begitu saja. “Hari
ini, anak-anak Huishin bermain bola”. Young Joo jelas ingin mencari
bukti Yoon Sung tadi pergi ke tempat Young Joo berada.
Yoon Sung
benar-benar kesal, dan pura-pura tidak mengerti apa yang diucapkan Young
Joo, dan Young Joo tak mau mundur walau dia tahu semua bukti keberadaan
Yoon Sung di rumah sakit telah dihapus, Young Joo tetap menginginkan
Yoon Sung.
Sepeninggalan Yoon Sung, Young Joo mengirimkan pesan
singkat kepada ayahnya untuk menyerahkan diri. Young Joo tetap
mencemaskan ayahnya karena kasus semakin serius.
Shik
Joong mendatangi kediaman ibu Yoon Sung namun kosong. Di lihatnya kotak
suratnya telah penuh. Shik Joong mengambilnya dan melihat diantara
surat terdapat surat dari sebuah kuil.
Kuil
Putou, Shik Joong langsung pergi ke sana dan yakin ibu Yoon Sung berada
di sana. Shik Joong sedikit kelelahan, disaat meminum air dari kuil dan
mencuci muka, telepon genggam Shik Joong terjatuh ke air dan mati. Shik
Joong pun kesal.
Saat dilihatnya seorang penjaga kuil, Shik Joong
menghampirinya dan memperlihatkan foto ibu Yoon Sung. Sang penjaga kuil
ragu untuk berkata.
“Aku bukan orang yang jahat, tentu saja bukan!”,
Shik Joong pun menjelaskan bahwa dia sedang sakit dan tiba-tiba
menghilang dari rumah sakit.
“Aku cemas dia menghilang saat merasa hidup dia sudah tidak berharga, namun sebenarnya anaknya sedang mencarinya!”
“Lee Kyung Hee tidak mempunyai anak”ucap sang penjaga dan berniat pergi.
Shik Joong menghentikannya dan menyakinkan bahwa anaknya, Yoon Sung masih hidup! Shik Joong benar-benar memohon.
Shik
Joong masuk ke kamar ibu Yoon Sung namun kosong, yang terlihat hanya
telepon yang tergeletak. Shik Joong mendesah, tahu tidak bisa
menghubungi ibu Shik Joong.
Shik Joong pun menghampiri penjaga kuil.
“Kau bilang dia tidak akan kembali lagi? Besoknya lagi, besoknya lagi dan besoknya lagi?”tanya Shik Joong kecewa.
Sang
penjaga membenarkan bahwa dia tidak tahu kapan ibu Yoon Sung akan
kembali. Shik Joong makin kecewa. Dan dia pun meninggalkan nomor telepon
Yoon Sung dan meminta sang penjaga untuk menghubunginya setelah ibu
Yoon Sung kembali.
Sebelum pulang, Shik Joong membeli beberapa teh hijau untuk oleh-oleh.
Sedangkan
Young Joo sibuk memberesi berkas-berkas yang berkaitan dengan City
Hunter untuk dilimpahkan ke jaksa lain. Saat memberesi, Young Joo tidak
sengaja menemukan mp3 kecil di lacinya. Hadiah dari ayah Young Joo.
Young
Joo menyalakannya dan terdengar suara rekaman ayahnya. “Seorang Jaksa
yang kau inginkan harus seperti bambu yang kokoh, penjaga keadilan,
kebenaran, hak-hak manusia, orang yang jujur. Saat semuanya runtuh,
kata-kata ini hanya akan tertulis di ensiklopedia atau kosa kata di
kamus. Young Joo, aku harap kau bisa menjadi penjaga keadalin bangsa
Korea Selatan! Itu seorang jaksa”.
Young
Joo berkaca-kaca mendengarkan kata-kata ayahnya dulu saat dirinya lulus
dari sarjana. Tragis, seorang yang mengajarkan kata-kata bijak, namun
yang mengingkarinya. Young Joo benar-benar kasihan.
Keesokan
harinya, Young Joo seakan tidak ingin melepas setiap langkah Yoon Sung.
Pagi itu Young Joo menemui Yoon Sung yang sedang di gym. Yoon Sung
tersenyum kecut melihat Young Joo.
“Kau ke sini tidak sedang untuk investigasi bukan?”
"Tempat
ini hanya untuk anggota yang kaya, jadi jika aku berkata ini hanya
kebetulan kau tidak akan mempercayainya bukan?"ucap Young Joo sinis.
"Sepertinya kau anak orang kaya, ayahmu menteri Kim Jong Shik bukan?",
Young Joo menatap tajam.
Young Joo mengalihkan pembicaraan ke Kim Na Na yang sudah mengetahui bahwa dirinya adalah long legs ahjusi.
"Apakah kau akan mengatakan bahwa kau adalah anak Kim Jong Shik?"ucap Yoon Sung menohok Young Joo.
Young
Joo meminta Yoon Sung untuk tidak ikut campur. Yoon Sung membalik tidak
ada orang yang bersikap manis setelah meninju orang lain. Bagaimana
perasaan Kim Na Na saat mengetahui orang yang dipercayai ternyata anak
dari pembunuh ayahnya?
Young Joo diam menahan kekesalannya.
"Aku belum pernah bertemu seseorang yang mengenalku dengan baik selain Kim Na Na"balas Young Joo.
"Kau seharusnya menyingkir dari Kim Na Na!"ancam Yoon Sung pergi.
"Karena
itu kau membuatnya sedih? Kau tidak saja membiarkan Seo Yong Hak kabur
dan juga membuatnya sedih City Hunter"sinis Young Joo.
Yoon Sung berbalik, tersenyum sinis juga dan menyatakan dia bisa juga menjadi jaksa!
Di
ruangan pengawal, Eun Ah mengeluh kepada kepala pengawal kalau dirinya
benar-benar dibuat lelah menjaga Da Hye yang tidak mau diam manis.
Apalagi saat harus menjadi tutornya.
Seseorang
memberi tahu Eun Ah ada orang yang ingin bertemu dengannya. Eun Ah
segera keluar berniat menemuinya. Eun Ah berpapasan dengan Ki Joon. Saat
dikatakannya Eun Ah ingin menemui seorang laki-laki yang menunggunya,
Ki Joon terlihat cemburu berat. Haha.Ki Joon langsung mengikutinya.
Di
luar, Shik Joong (haha) menghitung daun apa Eun Ah menyukainya atau
tidak. Eun Ah menghampirinya. Wajah Shik Joong langsung sumringah. Shik
Joong memberikan teh hijau yang dibelinya kepada Eun Ah.
"Saat aku
mencium bau teh hijau,aku teringat akan Eun Ah" ujar Shik Joong malu. Ki
Joo tertawa geli dan menjelaskan Eun Ah tidak meminumnya karena pahit.
Sialnya,
Eun Ah mengira Lee Yoon Sung yang memberikannya lewat Shik Joong! Hah?
Shik Joong tak menyangkanya. Eun Ah senang menerimanya, Ki Joon kesalnya
gak main-main.
Sedang Shik Joong?
"Aku lah yang mengirimnya bukan Yoon Sung"ucap Shik Joong nanar.
Di
rumah, Yoon Sung dan Na Na dibuat pusing karena Shik Joong tidak bisa
dihubungi, telepon genggam Shik Joong mati karena air. Keduanya cemas
jika terjadi sesuatu kepada Shik Joong.
Mendadak Eun Ah
menghubungi Yoon Sung untuk mengucapkan terimakasih atas tehnya, Yoon
Sung jelas kebingungan. Namun berkat Eun Ah, Yoon Sung tahu Shik Joong
baru saja pergi dari Blue House.
Na
Na dan Yoon Sung bergegas pergi menyusul Shik Joong. Na Na melihat Shik
Joong yang sedang menyebrang jalan, Yoon Sung menghentikan mobilnya dan
melongok keluar jendela mobil, melambaikan tangan ke arah Shik Joong.
Tak
disadarinya, sebuah mobil lewat, menabrak Shik Joong. Yoon Sung dan Na
Na sontak menghampiri tubuh Shik Joong yang diam tak bergerak. Yoon Sung
benar-benar takut, Yoon Sung dan Na Na memanggil-manggil Shik Joong.
Yoon Sung melihat mobil yang menabrak Shik Joong, mobil yang sama milik Kim Jong Shik!
Air mata Yoon Sung mengalir deras,
"Ahjussi, kumohon jangan mati"ucap Yoon Sung lirih saat melihat jantung Shik Joong sempat berhenti.
Antara
panik melihat Shik Joong terbujur kritis dan amarah yang ditahannya
karena perbuatan Kim Shik Joong yang menabraknya. Sedangkan Na Na pun
yang berada disamping Yoon Sung, tak kalah cemas.
Yoon Sung
menandatangi surat operasi Shik Joong, dokter mengatakan ada pendarahan
di dalam tubuh Shik Joong. Yoon Sung memohon untuk diselamatkan nyawa
pamannya itu.
Yoon
Sung yang begitu sayangnya kepada Shik Joong, memijit lengan Shik
Joong. Rasa kesedihan menyelimuti Yoon Sung saat melihat Shik Joong.
“Saat
ayahku terbaring koma, aku juga berfikir ratusan kali setiap hari. Jika
saja aku bukanlah siswa yang lemah, jika aku tahu caranya menyetir. Aku
juga akan melakukan hal yang sama kepada Kim Jong Shik!”ucap Na Na
lirih.
Yoon Sung terdiam, Na Na memandang Yoon Sung.
“Cara kau melihat sekarang sama seperti aku dulu, dan membuat aku tidak nyaman”,air mata Na Na berlinang.
“Aku,
terkadang mengerti apa yang dirasakan ayahku (Jin Pyo), aku takut..aku
bahkan lebih buruk. Orang-orang itu..” ,Yoon Sung tidak mampu
melanjutkan kata-katanya.
Na Na tercekat mendengar kata-kata Yoon Sung yang kini meninggalkannya sendiri bersama Shik Joong.
Yoon
Sung ke kamar kecil, dengan pandangan penuh amarah, Yoon Sung mengingat
kembali Shik Joong yang ditabrak tepat di hadapannya. Emosi Yoon Sung
tak tertahankan dan Yoon Sung melayangkan pukulan ke kaca. Tangan Yoon
Sung berdarah, dan Yoon Sung berniat untuk membalaskan dendam untuk Shik
Joong!
Sedangkan,
Young Joo menghadap atasannya dan diberitahukan dia mendapat
penghargaan atas jasa-jasanya. Young Joo tersenyum kecut. Awalnya Young
Joo menolak, namun atasannya bersikeras. Atasan Young Joo menyodorkan
daftar orang yang bisa diundang, Young Joo melihat sekilas dan mencoret
sebuah nama lalu pergi.
Atasan Young Joo melihat dafar, terlihat nama Kim Jong Shik telah tercoret.
Sedangkan
di kantornya, Kim Jong Shik menerima sebuah surat undangan yang dibawa
sekretarisnya. Undangan penghargaan Young Joo, anaknya. Kim Jong Shik
tersenyum bahagia.
“Aku ayahnya, tentu saja aku harus pergi”
Na
Na menelepon ahjumma yang berkerja di kejaksaan, dan mengabarkan bahwa
dirinya baik-baik saja. Dan berbohong bahwa dirinya sakit dan sedang
tinggal bersama pamannya. Na Na terkejut mendapat kabar bahwa Young Joo
diturunkan jabatannya.
“Bagaimana bisa seseorang yang mendapat penghargaan di turunkan? Karena City Hunter?”, Na Na benar-benar tidak menduganya.
Di
acara penghargaan, Young Joo duduk paling depan. Ayahnya menhampiri dan
langsung duduk disamping Young Joo. Tentu saja Young Joo terbelalak
kaget, bagaimana bisa ayahnya datang? Sedangkan dia tidak mengundangnya?
“Bukankah kau mengundangku? Selamat anakku”sergah ayah Young Joo bangga.
Young
Joo langsung tahu itu perbuatan City Hunter! Dia langsung melihat
sekeliling, dan memanggil Jang Pil Jae. Young Joo menyuruhnya untuk
menyisir bagian komunikas.
Young
Joo mendekati atasannya dan mengungkapkan kecurigaannya bahwa City
Hunter mungkin akan muncul, dan meminta untuk memblok seluruh gedung.
“Jaksa
Kim, aku sudah mengatakan kepadamu untuk tidak ikut campur dalam kasus
City Hunter lagi, di sini ada seratus jaksa apa dia akan berani
muncul?!”tegas atasan Young Joo dan menyuruh Young Joo untuk duduk
kembali.
Young Joo sangat, sangat kesal sekali pastinya.
Dia
kembali duduk, dan terlihat ayahnya sedang mengobrol dengan jaksa lain.
Young Joo mendapat ide, dia memasukan mp3-nya ke dalam saku ayahnya,
dalam keadaan siap merekam pembicaraan ayahnya. Tentu saja Kim Jong Shik
tidak menyadari tindakan Young joo.
Yoong Sung berada di basement, tepat di depan mobil Kim Jong Shik. Siap untuk menghancurkan sosok Kim Jong Shik.
Tak
disangka, Na Na datang ke acara Young Joo sambil membawa seikat bunga.
Na Na tersenyum saat melihat Young Joo di atas panggung menerima
penghargaan.
Semua
orang bertepuk tangan, Kim Jong Shik terlihat bahagia, namun sebaliknya
bagi Young Joo. Dia pun dipersilahkan untuk mengucapkan beberapa kata.
Young Joo melihat ke seliling, dan pandanganya mengarah ke ayahnya.
Young Joo mendesah.
“Aku, Jaksa Kim Young Joo tidaklah pantas
menerima penghargaan ini, aku pikir seorang jaksa harus..”, Young Joo
tak melanjutakan ucapannya, dia melihat ayahnya tersenyum bangga
kepadanya. Dipandangnya ayahnya, dan sudah diyakinkan dalam hati.
“Seorang
jaksa! Haruslah seperti bambu yang berdiri kokoh! penjaga keadilan,
kebenaran, hak-hak manusia, orang yang jujur. Saat semuanya runtuh,
kata-kata ini hanya akan tertulis di ensiklopedia atau kosa kata di
kamus”
Semua orang tersenyum melihat perkataan Young Joo, sedang Young Joo sendiri seakan marah kepada dirinya sendiri.
Pil
Jae melonggok kea rah ruang komunikasi, namun tidak diperhatikannya
baik-baik bahwa semua penjaga sudah dilumpukan oleh Yoon Sung. Pil Jae
mengira semuanya baik-baik saja.
Saat
Young Joo melanjutkan kata-katanya, semuanya dikejutkan dengan
terbukanya layar belakang dan terlihat rekaman Kim Jong Shik dan Young
Joo sewaktu Young Joo memohon ayahnya untuk menyerahkan diri atas kasus
orang tua Na Na.
Kim Jong Shik bergemetar, Na Na syok! Young Joo? Dia
tahu akan terjadi sesuatu karena City Hunter. Semua orang berbisik atas
terbukanya kedok Kim Jong Shik, Young Joo menanggung beban malu.
Kim
Jong Shik berdiri, dan berniat meninggalkan ruangan, meninggalkan Young
Joo yang masih diatas panggung. Dengan sisa harga dirinya tentunya.
Berjalan melewati ratusan jaksa yang masih tak percaya.
Kim Na Na
melihat Young Joo dengan pandangan syok. Young Joo tertunduk lemah.
Atasannya terdiam mendengar bisik-bisik jaksa lain yang menyudutkan
Young Joo karena tahu kesalahan ayahnya yang melakukan tabrak lari namun
tidak bisa menyelidikinya, hanya karena dia anak sang pelaku!
Atasan Young Joo berdiri dan berkata lantang,
“Untuk
apa ratusan jaksa berkumpul? Jika ada yang yang berdiri untuk menahan
dia!”teriak atasan Young Joo, “Ah ya, inilah hukum!”
Semua tertunduk malu, Young Joo terlihat masih diam membisu.
“Tunggu dulu..siapa yang melakukan ini? Jangan bilang City Hunter yang melakukan ini!”
Saat
nama City Hunter disebut, Na Na terlonjak kaget. Young Joo tersadar dan
mengucapkan nama ayahnya. Young Joo bergegas berlari.
Langkah Young Joo terhenti saat Kim Na Na berdiri dihadapannya. Young Joo kaget.
“Jaksa
Kim, apa semua kata-kata itu benar?Anak Kim Jong Shik adalah Kim Young
Joo?”, Na Na seakan belum mempercayainya. Young Joo tertuduk merasa
bersalah.
“Untuk kejahatan ayahnya, anaknya merasa bersalah jadi dia menjadi long legs-ahjussi untuk menjagaku?”ucap Na Na berkaca-kaca.
Na Na tidak terima jika semua perlakuan Young Joo hanya belas kasihan.
“Aku benar-benar minta maaf”
“Lupakan saja, aku tidak akan menerima permintaan maafmu!”
Young Joo yang sepertinya kalut langsung meninggalkan Na Na untuk mengejar ayahnya.
Sementara
itu, Kim Jong Shik berlari dan masuk ke mobilnya, saat itulah sebuah
pisau tepat di lehernya. Yoon Sung sudah di dalam mobil. Kim Jong Shik
ketakutan.
“Jangan melawan! Jika kau tidak ingin mati di depan anakmu!”bentak Yoon Sung saat Kim Jong Shik berusaha alri.
Yoon Sung menyuruh untuk jalan.
Di perjalanan, Yoon Sung masih menodongkan pisau ke leher Kim Jong Shik.
“Pesta baru saja dimulai”ujar Yoon Sung.
Sedang Young Joo mengerahkan kecepatan maksimum untuk mengejar Yoon Sung, kecemasan tampak di raut muka Young Joo.
Yoon
Sung memutarkan rekaman pembicaraan Kim Jong Shik. “Saat aku melihat
200 milyar won, aku seharusnya tidak meninggalkannya begitu saja”.
“Jika rekaman ini di kirim ke kantor jaksa, cepat atau lambat anakmu akan melepaskan seragam jaksa!”
“Kau ingin balas dendam atau merencanakan penyapuan bersih?”
“Jadi
kau mengingatnya, mereka telah rela berkorban untuk negaranya! Namun
kau membiarkan mereka terkubur di laut Nampo! Manjadi hidup enak,
menggunakan uang pelajar untuk membeli makanan dan pakaian, bahkan
membunuh pun bisa ditutupi”jelas Yoon Sung sengit.
Yoon Sung pun
memutuskan akan menyerahkan Kim Jong Shik kepada anaknya (kejaksaan).
Bagaimanapun itulah penderitaan yang teramat sangat. Yoon Sung
memperlihatkan berkas-berkas bukti kejahatan Kim Jong Shik.
“Jika Kim
Young Joo berusahaa menutupinya, dia akan menghancurkannya, namun walau
kalian berdua menutupinya, kalian berdua tetap akan hancur!”, Yoon Sung
melanjutkan, “Di serahkan kepada anak sendiri, menarik bukan?”
“Anakku, kau harus melepaskan dia!”pinta kim Jong Shik.
“Cinta ayah memang harus dibutuhkan, namun sepanjang hidupku aku tidak bisa merasakannya!”, dendam Yoon Sung semakin menjadi.
“Jika kau benar ayah dari anakmu, apa yang bisa kau lakukan untuk anakmu? Sesuatu yang terhormat, atau yang memalukan?”
Kim
Jong Shik secara tiba-tiba menghentikan mobilnya, dia langsung
mengambil semua berkas bukti lalu melarikan diri. Yoon Sung mengejarnya
namun berjalan santai sambil memegang pisaunya.
Kim Jong Shik berlari
ke arah jembatan penyebarangan, tiba-tiba semua berkas tertiup angin
saat Kim Jong Shik terjatuh, Kim Jong Shik berusaha menggapainya. Na’as
dia langsung terjatuh dan bergelantungan di atas jembatan penyebrangan.
Kim
Jong Shik kepayahan saat bergelantungan. Yoon Sung berniat
meninggalkannya. Ingatan Yoon Sung melayang saat pengasuhnya tertembak
sehingga mati, ayahnya yang rela berkorban demi dirinya sehingga
kehilangan kaki, dan teringat perkataan Kim Nana.
“Aku tidak ingin
menggunakan jalan yang kotor, aku ingin City Hunter yang menangkapnya
dan mengirimkannya ke jaksa Kim Young Joo. Dan agar semua orang tahu
betapa tidak bernilainya orang itu! Berharap belangnya terungkap!”
Yoon
Sung tersentak sadar, dan menjatuhkan pisaunya. Bukan cara seperti ini
yang diinginkannya, cara kekerasaan yang akan menjadikannya seorang
pembunuh!
Sedangkan Young Joo syok bukan kepalang saat melihat ayahnya bergelantungan di jembatan penyebrangan. Dia menghentikan mobilnya.
“Ayah!!”teriak Young Joo, ayahnya kaget mendengar teriakan Young Joo.
Yoon
Sung berbalik, dan menghampiri Kim Jong Shik. Namun sayang ayah Young
Joo seakan tidak ingin menyeret Young Joo terlalu jauh sehingga memilih
menjatuhkan diri tepat saat Yoon Sung mengulurkan tangannya.
Kim
Jong Shik terjatuh dan tertabrak sebuah mobil. Kim Young Joo tersentak
syok, melihat Yoon Sung yang berlari ke ayahnya. Jika dilihat dari sudut
pandangan Young Joo, City Hunter seakan membuat ayahnya terjatuh.
Yoon Sung bener-benar terlihat menyesal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar